Mungkin memang kita tak ditakdirkan bersama,
Tapi terlalu cukup bagiku rasa syukur atas persuaan ini,
Kita telah banyak mengisi hari-hari,
Bercanda, bersenda gurau, tertawa, menikmati banyak masa.
Kita juga telah membangun mimpi-mimpi.
Sebuah rumah sederhana di tepi danau,
Di sekelilingnya hutan-hutan menghijau,
Dan sepasang anak yang ceria,
Bermain bersama dengan fauna dihalaman.
Di pagi hari kita bangun dengan jendela terbuka menikmati fajar sang surya,
Di sore hari kita menyaksikan senja di pelataran rumah sambil menyesap kopi bersama.
Tapi...
Sepertinya Tuhan hanya mengizinkan kita untuk saling mencintai,
Bukan saling memiliki.
Penajam Paser Utara, 14 Mei 2024
Ali Musri Syam Puang Antong