Sejak Kepergianmu siang itu,
Setengah kewarasanku terganggu,
Aku menjelma semacam anomali,
Rela melepas tapi penuh rasa khawatir .
Bukan tentang persuaan,
Tapi tentang perasaan.
Bagaimana mungkin Aku berjalan tanpa pengiring,
Entah dengan cara apa Aku bisa berdiam tanpa teman,
dan Kau adalah satu-satunya jawaban.
Mungkinkah kedatanganmu sore ini,
Akan membuat senja tenggelam perlahan,
Sebab sejak kepergianmu siang itu,
Aku tak pernah lagi menatap jingga,
dan sejak itu pula ketidakwarasanku kian menubuh.
Balikpapan, 23 Juni 2024
Ali Musri Syam Puang Antong.