Kali ini Aku sedang membuat puisi
Untukmu yang senantiasa datang dan pergi
Tanpa pernah izin dan permisi
Puisi ini Kutulis dengan hanya sedikit tinta
Namun penuh cinta
dan mengundang air mata
Bagaimana tidak!
Ketika Kutulis puisi ini
Kau telah pergi
Sedang kedatanganmu baru saja
Puisiku terserak dari bening air mata
yang Kau luruhkan begitu saja
dengan datangmu tanpa sengaja
dan pergimu yang seenaknya
Puisiku memanggil doa-doa
dari malam yang terjaga
dari siang yang menaja
tanpa kenal muara
Puisiku tak lagi kanuragan
Memanggilmu pulang
Sebab rohnya telah hilang
Bersama pergimu tanpa pesan
Penajam Paser Utara, 22 Januari 2024
Ali Musri Syam Puang Antong