Selalu ingin mendahului mentari menyerap aroma pagi di muara, sebab Aku ingin menikmati kesegarannya yang perawan, namun ternyata sang surya jauh lebih maskulin dari yang kuduga.
Selalu ingin lekas-lekas menyambut sore, sebab Aku ingin memandangi senja secara utuh, sejak bermula jadi, hingga tenggelam di ufuk barat, sebab jingganya adalah personifikasi rona wajahmu; Khumairah.
Selalu ingin terjaga di malam-malam kelam, menunggu waktu hingga larut dalam kesunyian, sebab dalam hening kudengar suara angin malam bersenandung menyebut namamu, memudahkanku memejamkan mata, melarungkanku dalam mimpi menembus batas-batas rindu.
Penajam Paser Utara, 26 Juli 2023
Ali Musri Syam Puang Antong