Kita telah memulai sebuah permulaan
Pertemuan pada sebuah senja, sebelum malam bertandang
Aku menyapa dengan sebuah kalimat tanya
Adakah dirimu telah berpunya
Kau tak memberi jawab
Hanya senyum manis tersungging
Rona wajahmu memerah
Mereduksi jingga di ufuk barat
Pertemuan itu menjadi momentum
Tumbuhnya debar-debar rasa
Memenuhi dada sepanjang waktu
Mencipta ruang rindu tak kesudahan
Hingga suatu ketika
Aku menghardik jiwamu dengan paksa
Kunyatakan sebuah kalimat penggalan
Aku mencintaimu meski Kau tidak mencintaiku
Momentum itu menjelma monumen
Kau menyambut hangat dekapan
Kita mengejawantah rindu berulang-ulang
Tak pernah cukup kata untuk menggambarkan dalam Aku mencintaimu
Tak pernah habis kata untuk mengeja dalam Aku menyayangimu
Namun jalan hidup kita telah tercatat dalam takdir-Nya
Pengembaraan menuju akhir akan menemui banyak persimpangan
Semoga kita mampu melaluinya tidak sebagai perpisahan
Penajam Paser Utara, 2 Januari 2023
Ali Musri Syam Puang Antong