Pekik suaramu menggema
Meski mulutmu bungkam
Deru kata-katamu memecah hening
Padaku yang melampaui cinta
Kau menghukumku
Dengan rindu tak pernah tuntas
Menyala-nyala api dalam tungku
Meski gerimis menerka-nerka
Ibarat hutan
Hujan menumbuhkan segala didalamnya
Kau menghidupkanku
Dari kematian jiwa seorang lelaki
Semesta menyediakan pilihan
Pada musim terus berganti
Tiba-tiba hujan
Lalu kemarau tanpa permisi
Kembali bergegas
Pekik suaramu makin menggema
Hendak meninggalkan lembah
Tempat kita bersua
Betapapun suaramu mengganggu tidur
Tak pernah Kuhirau
Telahpun terlanjur
Gemanya bermukim di dalam dengkur
Penajam Paser Utara, 05 Desember 2022
Ali Musri Syam Puang Antong