Teluk mengarus rinduku
Ke bibir-bibir pantai
Ke batu-batu karang yang sunyi
Mengombak, menghempaskan bulir-bulir pasir
Mengantam dinding-dinding kokoh
Kesunyian menjadi riuh
Dan terus berulang-ulang, tanpa henti
Diseberang Kau bersenandung lirih
Dalam hujan yang rinai
Mengabarkan derasnya air langit meluruh
Dan teluk; terus saja bergolak
Membawa rinduku
Ke bibir-bibir pantai dan batu-batu karang
Yang kian gemuruh
Dalam keadaan demikian ini, Aku sendiri
Meski alam mengisyaratkan ramai
Tanpa Kau, semesta kerinduanku kian sunyi