Entah apa yang merasuki
Tiba-tiba saja sore kemarin
Kau menagih sebuah puisi
Dariku yang penuh sesak intuisi
Tidakkah Kau tahu
Bahwa setiap kata terucap di mulut
Adalah puisi tentangmu
Telah berabad-abad bermukim di kalbu
Tidakkah Kau paham
Bahwa setiap dalam pikir berkelindan
Adalah syair-syair kerinduan
Padamu seorang perempuan
Atau barangkali sengaja Kau meminta
Agar Aku terus menerus memuntahkan kata
Yang mungkin saja sudah bosan mengendap
Dalam sepi tak kunjung beranjak
Telah beratus-ratus puisi Kutetaskan
Dalam cangkang hati penuh birahi
Setelah bertahun-tahun kueramkan
Dalam kepakan sayap-sayap sunyi
Balikpapan, 27 Maret 2022
Ali Musri Syam Puang Antong