Dengan badan setengah telanjang
Dikeruknya butir butir halus perlahan
Sendiri ia melakukan
Di tepi sungai yang cukup tenang
Panas mentari diatas kepala
Tak menyurutkan tekad membaja
Dikumpulkannya cermat penuh seksama
Dihikmatnya segala sesuatu dengan rahasia
Mengkilap badan
Tak mampu Aku membedakan
Mana peluh, mana air kebasahan
Semua menjadi nyata, menyatu dalam keakraban alam
Pantang pulang sebelum perahu penuh
Terisi pasir dalam karung-karung
Tak ada waktu untuk jeda
Sebelum takaran yang telah sempurna
Ia menghabiskan hari-hari penuh romansa
Bercengkerama dengan tepian mahakam bersahaja
Alam telah menyediakan demikian paripurna
Segala sesuatunya untuk di cerna
Mahakam Ulu, 23.11.2021
Ali Musri Syam Puang Antong