Hujan yang kau tunggu akhirnya datang bertamu
dan Kau lekas-lekas menjamu
Katamu; sudah lama rintiknya memenggal rindu
Gerimis mendera pelan-pelan
Mengantar mengeja kenangan
Di pancaran wajahmu tiba-tiba meruam kesedihan
Lesung pipimu nampak penuh genangan
Kedua bola matamu berbinar
Sejarah menguntai di kepala
Hujan pun belum reda
Lalu aku bertanya penuh khidmat
Mengapa masih saja merindu hujan
Sedang hadirnya membawa kepedihan