Puisi Untuk Gunawan Maryanto
Di permulaan malam kelam
Bernyanyilah ia kepada udara, kepada angin
Kepada hembusannya kering kerontang
Kepada langit kosong
Nyanyian terakhir Sang Pujangga
Rabu yang berat
Kesakitan menghajar
Mengantar pada Sang Pemilik-Nya
Kehilangan
Kesedihan
Nampak begitu menggenang
Pada wajah, pada tulisan, pada goresan-goresan lini masa berkelindan
Maut adalah maut
Tak ada mampu menolaknya
Kepergianmu begitu singkat
Jauh masa; tak ada firasat, tak ada tanda-tanda
Ataukah sengaja Kau bersembunyi
Dari sakit itu sendiri
Seperti Kau menyukai sunyi
Dan alunan diksi-diksi
Semua yang ada pada dirimu
Layak Kita kenang
Bukan hanya kesedihan
Dan beberapa lagu di saku baju; seperti katamu dulu
Selamat jalan Cindhil
Selamat bertemu di telaga abadi
Istirahatlah dari Hiruk-Pikuk Si Al-Kisah
Istirahatlah dengan tenang pemilik kata-kata
Balikpapan, 7 Oktober 2021
Ali Musri Syam Puang Antong
* Persembahan puisi buat Gunawan Maryanto yang akrab di panggil Cindhil, Seorang aktor, penulis, sastrawan, penyair, pujangga dan sutradara teater berkebangsaan Indonesia