Permulaannya adalah tatapan pada pandangan pertama
Satu dekade silam di sebuah rumah negara
Di situlah Aku pertama kali memandang kerumitan wajah
Selanjutnya benih-benih rasa muncul menaja
Kuresapi sebagai sebuah makna membara
Lalu berkecambah di dalam wadah yang lama tak bermaya
Lantaran mengadar pada ruang waktu selalu sama
Pandangan saban hari saling menatap
Kita terkungkung makin dalam, mengarungi masa
Penyebabnya ialah cinta kian tumbuh di hati dan jiwa
Kuberanikan diri menatap wajah dan kedua bola mata
Lalu Kukecup tangan kanan pertanda mengiba
Pemicunya adalah rasa Kau balas lebih bermakna
Kusambut isyarat Kau kirim di setiap angin senja
Lalu Kusimpan rapat-rapat dalam nampan rahasia
Penyulutnya adalah Aku terlalu dalam mencinta
Hingga tak tersisa lagi buat yang lainnya
Dan Kau sambut sepenuh kama
Pemantiknya ialah kerinduan tak kunjung bermuara
Konsisten dan konsekuen menjaga kedigdayaan asmara
Kita bersepakat merawatnya
Penajam Paser Utara, 13.09.2021
Ali Musri Syam Puang Antong