Sakit mata ini
Telah membuat merasakan separuh gelap berhari-hari
Selain letih, perih air mata mengalir tak henti-henti
Tuhan baru saja mencobai hal-hal nihil
Sudah menggerutu, berkeluh kesah diri
Serasa tak sadar, jika selama berpuluh-puluh tahun menikmati
Keindahan dunia dan segala isi
Sakit mata ini
Telah menghalangi nanar pandangan; hingga tak mampu menuangkan imajinasi
Tak mampu merangkai sajak-sajak; tiga hari
Sekadar melihat layar laptop, handphone; tak mungkin, apalagi menatap matahari
Patutlah keadaan ini membuat betapa menysukuri
Tuhan hanya mencobai sebelah mata; kiri masih berfungsi
Hingga terciptalah puisi ini
Penajam Paser Utara, 19.07.2021
Ali Musri Syam Puang Antong