7 Juni 2021 21:21Diperbarui: 7 Juni 2021 21:2773249
Percakapan Malam
Ketika malam sibuk mengurus dirinya Hangat cuaca menggoda jendela membuka daunnya Tak ada percakapan sebelumnya Lalu tiba-tiba selembar daun jati mencium tanah
Seketika dahan bertanya kepada ranting ; Mengapa kau tak menopang? Belum saatnya mangkat Ia masih sangat belia
Daun yang masih ranum Tertelungkup menindih rumput-rumput Di antara mereka ada yang mengeluh Bagaimana jika udara diam dan hujan tak meluruh?
Episode malam menunggu takdirnya (Pohon berujar); jika angin berhembus, hujan mengadar Semakin banyak daun-daun rontok Kalian (rumput-rumput) semakin terpojok
Rumput menjawab; berdoa kami yang terbaik Cukupkan malam ini hingga pagi Embun-embun yang ramah Hingga mentari muncul memanah
Bagi rumput adalah sumber makan Bagi pohon tak kehilangan daun-daun Bagi selembar daun memantaskan diri menjadi humus Bagi tanah menjadi anugerah ; Semua menuai bakal manfaatnya
Balikpapan, 07.06.2021 Ali Musri Syam Puang Antong
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.