Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi: Pada Suatu Magrib yang Lalai

23 Februari 2021   06:00 Diperbarui: 23 Februari 2021   07:40 586 63
Pada Suatu Magrib yang Lalai


Sejauh pandangan
Semungkin pikiran berkelindan
Matahari menampakkan wajah biru
Awan putih menyeruak tak menentu

Nyala meredup pada rumah-rumah orang
Nyala terang di rumah Tuhan
Tak ada yang lebih mengerti dari waktu-waktu berlalu
Selain dari padanya adalah takdir dan kanun

Sebagian telah sempurna menjamu malam
Sebagian lain masih lalu lalang
Harapan untuk sementara saja
Hakikat adalah penghujung cinta-Nya

Kelap-kelip lampu nun jauh disana
Nampak keruh menggenangi suasana
Samar-samar kota menjarah dirinya
Penghuni lupa bagaimana menyiasatinya

Bahkan Aku di atas bukit
Lebih tinggi dari menara masjid
Melihat batas-batas luas
terpana menjejal makna

Ilmu tak membekas
Pada hati yang buas
Kedalaman taat memantaskan asas
Sejati cinta mengakhirkan; celaka, prahara, bengis

Waktu sebelum isya
Masa terpendek menjeguk rukuk, mencium sujud
Kedangkalan Iman, melalaikan
Bersuci pun tak lekas-lekas

Balikpapan, 22 Februari 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun