Senja kemarin, secara tak sengaja
Pada sebuah vestibula
Rumah tua yang dikelilingi pohon varia
Aku mendengar percakapan seorang Anak remaja dan Ayahnya
Dengan nada serius
Sang anak bertanya lugas
Ayah! Apakah artinya cinta, kasih dan rindu?
Dan apakah ia bisa menempat dalam satu kesatuan yang utuh?
Sang Ayah, menghela nafas panjang
Lalu berpikir dan memandang sekeliling
Anakku!
Jika Kau ingin melihat cinta
Maka pikirkanlah tentang akar pohon itu
Meski tak terlihat
Ia menyerap air, mineral dari dalam tanah
Untuk keseluruhan bagian-bagiannya
Jika Kau ingin menyaksikan kasih
Lihatlah batang pohon itu
Terlihat paling besar dan kokoh diantara komponen-komponennya
Ia berkenan menjadi wadah bagi tumbuhnya
; dahan, ranting, dan daun
Jika Kau ingin merasakan rindu
Maka saksikanlah daun-daun itu
Bagaimana ia tetap menahan kecamuk rasa
Terik mentari, Guyuran hujan
Demi untuk; pernafasan, pembuatan makanan, tidak hanya untuk dirinya
Satu kesatuan sempurna dan utuh
Tentang cinta, kasih dan rindu
Mengejawantah dalam simfoni pohon
Menjelma; biji, bunga dan buah
Berdaya guna, berhasil guna
Untuk dirinya, manusia dan alam
Dan ia melakukannya sepanjang hayat
Tanpa ria, tak kenal pamrih
Penajam Paser Utara, 4 Februari 2021
Ali Musri Syam Puang Antong