Entah bagaimana dan mengapa Aku terjebak dalam kerinduan
Aku menjelma bara api menyala-nyala,
menghanguskan sejengkal demi sejengkal;
tanah, batu, kayu, semuanya menjadi abu,
tak tersisa walau secuil,
Dan Kamu bergeming; menunggu hujan mengguyur
Agar aku padam
Kau bersungut dalam peraduan
Ketika kita hampir-menghampiri
Kau diam sejuta bahasa
Tak nampak sedikitpun rindu
Seperti malam mendamba purnama
Kau berlalu tanpa bayangan
Aku pasrah dalam gamang
Aku menduga kuat
Kau takut melebur dalam kobaran menyala-nyala
Sekujur tubuhku letih menunggu jawaban
Sejumput lisan pun tak kau goreskan
Kekhawatiran akan dahsyatnya gelombang udara
Terjadi kulminasi maksimum
;Kau takut menjadi abu
Balikpapan 25 Januari 2021
Ali Musri Syam Puang Antong