Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Jiwa Terbengkalai

2 Januari 2022   14:07 Diperbarui: 2 Januari 2022   14:24 191 9
Mentari mengintip di sela bukit
Binarnya menyirami pohonan rimbun
Lalu berkata dengan lirih
"Bangun sang pembual"

Ia pun merekah mata sipitnya
Memandang dari sisi cangkir kopi
sisa argumentasi semalam
Diraihnya cangkir dengan tertatih-tatih

Saling pandang dengan mata sayu
Mengatakan di cangkir kopi
"Kita terbengkalai kawan"
Pun ia bangun dari ringkihnya

Membuka mulut tenda yang mulai menggerutu
Berdiri gagah dan transparan
Berlari ke timur di pagi
dan sempoyongan ke barat saat sore

Di malam ia terbengkalai
di bawah bau tembakau
Memejamkan mata dan diselimuti rintihan jiwa sendiri

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun