Beberapa sumber menyatakan bahwa bangunan atau arsitektur menjadi yang paling banyak mengkonsumsi energi ketimbang sektor-sektor lain seperti sektor industri atau transportasi. Logika ini masuk akal karena area permukiman, bangunan komersial, bangunan perkantoran, atau bangunan fasilitas-fasilitas publik memenuhi hampir seluruh wilayah dimuka bumi ini.
Pemanasan global yang terjadi akhir-akhir ini tidak dapat hanya dikurangi dengan upaya penggunaan energi yang efisien saja, tetapi harus ada upaya lain yang berpihak pada penggunaan sumber daya alam secara keseluruhan dengan menjaga keberlangsungan sumber daya alam. Kerusakan alam yang secara ekologis sudah demikian parah, kini sudah saatnya dipikirkan dengan pendekatan dengan pengertian kearah ekologi. Upaya tersebut harus dilakukan oleh setiap manusia disegala kegiatannya untuk menyelamatkan kualitas alam yang akan menjamin kualitas hidup manusia. Pada setiap rancangan kegiatan manusia termasuk rancangan bangunan diharapkan juga berpihak pada keselarasan dengan alam, melalui pemahaman terhadap alam. Pemahaman terhadap alam dengan menggunakan pendekatan ekologis diharapkan mampu menjaga keseimbangan alam.