Arus urbanisasi menuju kota-kota besar yang begitu masif di zaman sekarang seringkali tidak terkendali dan berdampak pada ruang-ruang kota yang kurang nyaman. Hal ini dapat terlihat di beberapa fasilitas publik yang biasanya menjadi pusat atau magnet kegiatan, aktivitas, dan keramaian masyarakat mengaksesnya. Area perdagangan berupa barang atau makanan akan selalu ada dimana pusat keramaian tersebut terjadi, bahkan terkadang mengambil ruang-ruang seadanya seperti trotoar atau bahkan hingga mengambil sebagian badan jalan. Suasanya menjadi semakin padat dengan bertambahnya moda transportasi baik umum maupun pribadi yang mengakses fasilitas publik ini. Akibatnya tentu saja terjadi ruang yang semakin sesak dan cenderung tidak mampu lagi menampung kegiatan-kegiatan tersebut dalam waktu yang sama.