Di zaman serba modern dengan kebutuhan hidup yang meningkat, tuntutan pekerjaan tinggi, jam kerja tinggi, tingkat stressingjuga tinggi, serta faktor-faktor lain, tanpa disadari sebagian besar masyarakat kita telah jauh melaju baik dari segi ekonomi, sosial, dan budaya. Tapi tunggu dulu, melaju ke arah yang positif atau malah ke arah negatif? Hal tersebut tergantung sudut pandang apa yang kita pakai untuk menilai persoalan-persoalan tersebut. Salah satu perspektif yang dapat menjelaskan permasalahan tersebut adalah tentang permasalahan pembangunan lingkungan atau ruang, baik dalam skala kecil hingga skala besar.
Manusia terlahir sebagai makhluk sosial yang mutlak memerlukan interaksi dan bantuan orang lain. Interaksi-interaksi ini tumbuh dan berkembang dipengaruhi berbagai macam faktor, baik faktor individual ataupun faktor kelompok, yang bermoduskan faktor ekonomi, sosial, ataupun budaya. Faktor ekonomi menjadi kebutuhan manusia untuk kelangsungan hidupnya. Dalam menjalankan roda perekonomiannya, manusia dapat meraihnya secara individu, kerjasama dengan oranglain, ataupun kerjasama antar kelompok. Faktor sosial mendorong manusia untuk saling bekerjasama, bersosialisasi, bernegosiasi, berkumpul, dan lain sebagainya. Sedangkan faktor budaya juga mempengaruhi pemikiran dan pola hidup manusia. Budaya ini bersifat tematik artinya berbeda di setiap tempat baik dalam skala kecil misalnya budaya dalam satu keluarga, hingga yang luas seperti budaya dalam satu daerah atau bahkan negara sekalipun. Seiring berkembangnya zaman, faktor ekonomi-sosial-budaya ini terus berkembang dalam satu wadah atau ruang fisik yang terbangun (pembangunan) sehingga seringkali menimbulkan “akibat” atau permasalahan pada ruang tersebut, baik akibat positif atau akibat negatif. Itulah mengapa permasalahan pembangunan bisa muncul karena faktor ekonomi, sosial, dan budaya.