Artikel ini akan memaparkan mengenai analisis penilaian keterbacaan teks pada bahan ajar jenjang taman kanak-kanak di sekolah TK Mawar Putih Balearjo  untuk mengetahui bahan ajar apa yang dimanfaatkan oleh guru dari TK tersebut. Keterbacaan merupakan bagian penting dalam menulis yang mempengaruhi seberapa baik pembaca dapat memahami dan menikmati teks. Keterbacaan ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain kejelasan bahasa, struktur kalimat, pilihan kata, dan tata letak teks. Dalam hal ini penilaian keterbacaan anak menjadi penting untuk memastikan bahwa materi pembelajaran disampaikan baik dan efektif. Oleh karena itu pengukuran dan penilaian terhadap tingkat keterbacaan teks menjadi penting untuk perkembangan anak dan pengembangan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Analisis penilaian keterbacaan pada tingkat TK mempunyai tujuan dan hasil yang sangat berperan dalam kelangsungan tingkat keterbacaan anak pada usia dan tingkat pendidikan berikutnya. Tujuan dari analisis penilaian keterbacaan ini adalah untuk menguji kemampuan pemahaman membaca dan pemahaman teks anak prasekolah, serta memungkinkan mereka memilih dan menyampaikan bahan bacaan yang sesuai dengan tingkat pemahamannya. Pemilihan bahan bacaan harus sesuai dengan tingkat penilaian keterbacaan anak karena mereka mempunyai kemampuan membaca yang beragam. Bahan bacaan yang susah dapat membuat anak kesulitan dan mudah frustasi, hal itu dapat mengakibatkan minat baca anak hilang. Sementara bahan bacaan yang mudah dianggap kurang mengasah skill anak dalam pengembangan kemampuan membaca.
Keterbacaan teks di Taman Kanak-Kanak (TK) dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berkaitan dengan perkembangan kognitif dan linguistik anak pada anak usia dini. Panjang kalimat yang pendek dan sederhana sangat penting karena kalimat yang terlalu panjang atau rumit dapat menyulitkan anak dalam memahami isi teks. Penting juga untuk menggunakan kosakata yang familier dan sederhana. Kata-kata yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari lebih mudah dipahami anak dibandingkan kata-kata yang jarang didengar. Struktur kalimat yang jelas dan lugas membantu anak memahami pesan yang ingin disampaikan. Oleh karena itu, penggunaan pernyataan majemuk yang kompleks harus dihindari. Selain itu, terdapat faktor anak yaitu berupa kemampuan membaca, minat dan motivasi, kemampuan kognitif, dan lingkuangan belajar. Guru dan orang tua juga memiliki peran penting dalam meningkatkan penilaian keterbacaan anak.
Tingkat penilaian keterbacaan yang optimal di jenjang taman kanak-kanak membutuhkan pendekatan yang sesuai dengan perkembangan usianya. Beberapa solusi dapat diberikat untuk peningkatan penilaian keterbacaan pada anak, Solusi berupa rekomendasi optimalisasi keterbacaan di tingkat taman kanak-kanak antara lain penggunaan kata-kata yang sederhana,  penggunaan gambar dan ilustrasi yang  menarik, penyesuaian panjang teks, dan penggunaan kalimat yang pendek dan sederhana.