Sastra dan politik sering kali dianggap sebagai domain yang terpisah, namun keduanya memiliki hubungan yang kompleks dan saling memengaruhi. Dalam lintas sejarah, sastra tidak hanya mencerminkan realitas politik suatu era tetapi juga memiliki potensi untuk membentuk pandangan ideologis dan memengaruhi dinamika kekuasaan. Sastra berfungsi sebagai cerminan dan kritik terhadap norma, nilai, serta konflik politik yang berlaku di zamannya.
KEMBALI KE ARTIKEL