Dia bilang Yellow Page dan 108 (yg notabene cuma ngurusin data sambungan telepon PSTN yang sudah relatif stagnan) ditawar untuk dikelola oleh Google.
Jawaban Telkom: No. Alasan: Keamanan Nasional.
Di satu sisi, ada hal yang menarik bahwa Pelanggan PSTN yang cuma segelintir itu (dibanding pengguna Fixed Wireless dan Mobile Phone, yang bahkan akan terus bertambah dengan pesat) ternyata masih menarik untuk ditangani oleh raksasa semacam Google, yang sudah barang tentu bisa menghitung profit-nya (daripada dikelola oleh Telkom sendiri yang dari kedua layanan tersebut cenderung tdak untung).
Terus, mengapa kalau Google bisa ngitung untungnya, Telkom kita masih belum bisa memetiknya?
Bayangan saya adalah, kalau jadi dioperasikan oleh Google, tidak akan lagi terjadi nomor telepon yang dkasih oleh 108 adalah nomor yang tidak pernah diangkat, atau nomor telepon orang yang sudah pindah 3 tahun yang lalu masih tercantum di Yellow Page. Mungkin dengan kecanggihan search engine-nya Google bisa mengatasi hal itu.
Tapi mungkin memang jadinya ada perubahan pola kerja dari proyek padat karya jadi proyek yg efisien. Memang konon salah satu hambatan perusahaan pemerintah untuk maju adalah masih adanya misi untuk membuat proyek-proyek padat karya.
Entahlah..