Di Indonesia, berdasarkan data (Riskesdas, 2018), prevalensi luka bakar mencapai 1,3%. Papua mencatat angka tertinggi sebesar 2,1%, sementara Sulawesi Utara terendah dengan 0.5%. Jawa Timur sendiri mencatat angka 1,1%. Ibu rumah tangga menjadi kelompok yang memiliki risiko tinggi mengalami luka bakar karena intensitas kegiatan memasak yang tinggi dan paparan terhadap sumber panas seperti kompor, minyak panas, dan air mendidih.
KEMBALI KE ARTIKEL