Akhir-akhir ini kita dihebohkan dengan kasus anak kelas 2 SD di Gresik, Jawa Timur yang ditusuk bola matanya menggunakan tusuk bakso hingga mengalami kebutaan. Dilansir dari BBC News Indonesia, kejadian ini bermula ketika korban sedang menonton sebuah perlombaan di sekolah, tiba-tiba korban ditarik oleh pelaku di area pagar dan ruang guru di sekolah. Korban dipaksa untuk memberikan uang jajan kepada pelaku tetapi korban menolak, hal ini membuat pelaku naik darah hingga tega menusuk mata korban menggunakan tusuk bakso. Korban mengaku bahwasanya ia sering mengalami perundungan sejak kelas 1 SD. Kasus lain juga terjadi di Jombang, Jawa Timur, siswa SD berusia 8 th menjadi korban kekerasan oleh temannya ketika istirahat. Dikutip dari CNN Indonesia, awal mula kejadian ini terjadi ketika istirahat sekolah, korban sedang mencari plastik di belakang sekolah tiba-tiba pelaku melempar kayu ke korban hingga mengenai kepala korban. Karena hal ini korban mengalami kebocoran pada kepala. Bagaimana seorang anak kecil tega dan tak memiliki empati sehingga melakukan kekerasan kepada teman sebayanya? Bagaimana peran orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak?. Kasus ini menggambarkan tantangan nyata yang harus dihadapi oleh para orang tua dalam mendidik anak agar menjadi anak yang berempati dan bijak. Dalam artikel ini, saya akan membahas bagaimana pengasuhan yang berempati dan bijak dapat membantu anak-anak seperti pelaku tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan mandiri.
KEMBALI KE ARTIKEL