Shalat tidak hanya menuntut keikhlasan dan kekhusyukan, tetapi juga harus sesuai dengan syarat dan rukun tertentu, seperti dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah ayat 153. Shalat juga memiliki dua dimensi utama yakni dimensi lahir, yang mencakup bacaan dan gerakan, serta dimensi batin yang melibatkan aspek spiritual mendalam melalui lima elemen, yaitu tawajuh (menghadapkan hati), munajat (berkomunikasi dengan Allah), istislam (kepasrahan), ikhlas (kemurnian niat), dan khusyuk (konsentrasi penuh).
Selain mempererat hubungan dengan Allah hablumminallah, shalat juga membawa manfaat bagi hubungan antar manusia hablumminannas. Shalat mengajarkan kedisiplinan, ketenangan, dan kerendahan hati, yang mendasari sikap jujur, peduli, dan adil dalam berinteraksi dengan orang lain. Orang yang tekun shalat akan lebih terlatih untuk mengendalikan emosi, sehingga ia bisa menghindari konflik dan bertindak bijak dalam kehidupan sehari-hari. Dengan shalat, seseorang akan diingatkan untuk selalu berbuat baik, menjauhi hawa nafsu, dan memperkuat hubungan dengan sesama melalui sikap kasih sayang dan keadilan.
Shalat juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga alam dan lingkungan hidup hablumminal 'alam. Dalam setiap gerakan shalat, seorang Muslim diperlihatkan kebesaran dan keindahan ciptaan Allah, seperti saat sujud yang melambangkan ketundukan kepada-Nya. Kesadaran ini mendorong rasa syukur dan tanggung jawab untuk menjaga alam sebagai amanah. Dengan demikian, shalat mengajarkan untuk memperlakukan lingkungan dengan baik, menjaga kebersihan, dan melestarikan alam demi kesejahteraan bersama.
Dalam shalat perorangan atau shalat munfarid, seorang Muslim dilatih untuk menjaga kesucian lahir dan batin, memperkuat ketergantungan pada Allah, dan menata hidup dalam keseimbangan yang harmonis. Di sisi lain, shalat berjamaah memiliki nilai sosial yang mendalam, dengan imam yang dipilih dari mereka yang terbaik dalam bacaan, ilmu, dan ketakwaan. Praktik shalat berjamaah ini mengajarkan nilai kepemimpinan dan kerja sama serta menumbuhkan rasa kebersamaan. Melalui aktivitas yang diselenggarakan di masjid seperti zakat, infak, dan sedekah, shalat berjamaah tidak hanya mempererat ikatan antarumat, tetapi juga berperan sebagai pusat pemberdayaan ekonomi dan pendidikan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Secara keseluruhan, shalat tidak hanya menjadi sarana ibadah, tetapi juga bentuk pendidikan akhlak yang mendalam bagi seorang Muslim. Shalat yang dilakukan dengan ikhlas dan khusyuk dapat membentuk karakter yang lebih baik dan menuntun seorang Muslim menjadi pribadi yang peduli pada sesama, lingkungan, dan keseimbangan hidup. Dengan demikian, shalat bukan sekadar ritual, tetapi juga suatu cara untuk menjalani hidup yang penuh makna dan berkah.