Dakwah, yang merupakan upaya untuk menyampaikan pesan Islam secara baik dan bijak, telah berkembang menjadi sebuah strategi yang tidak hanya mengajak umat untuk beribadah, tetapi juga mencakup berbagai aspek kehidupan. Dalam konteks pengembangan komunitas, dakwah berperan penting dalam membangun masyarakat yang lebih baik, baik di tingkat lokal maupun global. Artikel ini akan membahas bagaimana dakwah dapat digunakan sebagai alat untuk pengembangan komunitas, baik di tingkat lokal maupun global, serta memberikan beberapa contoh keberhasilan dakwah dalam pemberdayaan masyarakat.
A. Pengertian Strategi Dakwah
Kata "strategi" berasal dari bahasa Yunani, yaitu strategos, yang berarti "komandan militer." Dalam konteks dakwah, strategi mengacu pada rencana atau pendekatan yang digunakan untuk menyampaikan ajaran Islam secara efektif kepada sasaran dakwah. Menurut al-Bahy al-Khauly (1987:35), dakwah adalah usaha untuk mengubah situasi menjadi lebih baik dan sempurna, baik bagi individu maupun masyarakat. Oleh karena itu, dakwah bukan hanya sekadar mengajak untuk beribadah, tetapi juga untuk menyadarkan masyarakat tentang keberadaan dan keadaan hidup mereka.
Secara keseluruhan, strategi dakwah mencakup penyampaian ajaran Islam dengan cara yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sasaran dakwah, dengan tujuan untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik.
B. Strategi Dakwah untuk Pengembangan Komunitas Lokal dan Global
1. Strategi Dakwah untuk Pengembangan Komunitas Lokal
Pengembangan komunitas lokal melalui dakwah memerlukan pendekatan yang holistik, menyentuh aspek spiritual, sosial, dan ekonomi. Beberapa strategi yang dapat diterapkan antara lain:
a. Pemberdayaan Ekonomi melalui Dakwah
Dakwah tidak hanya mengajak umat untuk beribadah, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai ekonomi yang berbasis pada prinsip keadilan dan kesejahteraan. Dalam pengembangan komunitas lokal, dakwah dapat dipadukan dengan program pemberdayaan ekonomi seperti pelatihan kewirausahaan, pengelolaan keuangan syariah, dan pembentukan koperasi. Ini bertujuan untuk mendorong kemajuan ekonomi masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan.
b. Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Dakwah
Pendidikan adalah aspek penting dalam dakwah. Program dakwah yang terstruktur dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam komunitas lokal. Pendidikan berbasis dakwah mencakup penyuluhan agama yang disertai dengan pelatihan keterampilan hidup yang berguna dalam kehidupan sehari-hari, seperti keterampilan menjahit, kerajinan tangan, dan teknologi informasi.
c. Pembentukan Pusat Pembelajaran dan Dakwah
Pusat pembelajaran seperti pesantren atau rumah tahfidz dapat dijadikan sebagai sarana untuk tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga keterampilan praktis yang berguna bagi kehidupan masyarakat. Hal ini akan meningkatkan kualitas hidup anak-anak dan remaja di komunitas lokal.
d. Penguatan Jaringan Sosial dan Gotong Royong
Dakwah dapat memperkuat ikatan sosial dalam komunitas melalui program-program yang mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Dengan prinsip saling membantu (ta'awun), dakwah bisa menciptakan jaringan sosial yang saling mendukung untuk mengatasi masalah sosial di tingkat lokal.
2. Strategi Dakwah untuk Pengembangan Komunitas Global
Dakwah di tingkat global menghadapi tantangan yang lebih kompleks karena melibatkan berbagai budaya, bahasa, dan tradisi. Beberapa strategi dakwah global yang dapat diterapkan antara lain:
a. Penyebaran Dakwah melalui Teknologi dan Media Sosial
Dengan kemajuan teknologi digital, dakwah dapat disebarluaskan secara global melalui platform seperti YouTube, Instagram, Twitter, dan Facebook. Konten dakwah yang relevan dengan isu-isu global, seperti perdamaian, keadilan sosial, dan hak asasi manusia, dapat menjangkau audiens yang lebih luas tanpa terbatas oleh batas geografis.
b. Pendekatan Multikultural dalam Dakwah
Dakwah global perlu memperhatikan keberagaman budaya, bahasa, dan latar belakang sosial. Untuk itu, dakwah harus dilakukan dengan cara yang menghargai pluralitas dan mendorong dialog antarbudaya. Materi dakwah yang diterjemahkan dalam berbagai bahasa serta keterlibatan tokoh dari berbagai latar belakang budaya akan membantu menciptakan pesan Islam yang inklusif dan penuh toleransi.
c. Kolaborasi dengan Organisasi Internasional
Untuk memperluas dampak dakwah global, penting untuk bekerja sama dengan berbagai organisasi internasional yang berfokus pada isu-isu kemanusiaan, seperti Palang Merah dan PBB. Kerja sama ini akan mempermudah dakwah untuk diterima di masyarakat global yang plural.
d. Pendekatan Ilmiah dan Rasional
Dakwah global harus mengedepankan pendekatan ilmiah yang berbasis pada rasionalitas dan pengetahuan. Dengan menguatkan pemahaman tentang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sejalan dengan ajaran Islam, dakwah dapat mengubah persepsi keliru tentang agama. Program dakwah berbasis ilmu pengetahuan ini juga relevan untuk mengatasi masalah global, seperti perubahan iklim, kemiskinan, dan ketidakadilan sosial.
C. Studi Kasus Keberhasilan Dakwah dalam Pengembangan Komunitas dan Pemberdayaan Masyarakat
Berikut ini adalah contoh keberhasilan dakwah dalam pengembangan komunitas dan pemberdayaan masyarakat:
1. Pemberdayaan Ekonomi di Desa melalui Dakwah: Kasus di Indonesia
Di Indonesia, banyak lembaga dakwah yang telah mengintegrasikan program pemberdayaan ekonomi dengan dakwah. Salah satu contohnya adalah program yang dilaksanakan oleh Baznas (Badan Amil Zakat Nasional). Baznas menggabungkan pengelolaan zakat dan infak dengan pemberdayaan masyarakat, seperti pendirian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pelatihan keterampilan, dan pemberian modal usaha berbasis syariah. Di Desa Cisarua, Jawa Barat, Baznas mengembangkan program Dakwah Ekonomi dengan memberikan pelatihan kepada ibu rumah tangga untuk mengelola usaha kecil seperti usaha makanan ringan dan kerajinan tangan. Program ini tidak hanya mengajarkan kewajiban zakat dan infaq, tetapi juga memberikan keterampilan ekonomi yang meningkatkan kemandirian finansial masyarakat.
Penutup
Dakwah, dengan berbagai strategi yang diterapkan baik di tingkat lokal maupun global, memiliki potensi besar dalam pengembangan komunitas dan pemberdayaan masyarakat. Melalui pendekatan yang menyentuh aspek spiritual, sosial, dan ekonomi, dakwah dapat menciptakan masyarakat yang lebih baik, mandiri, dan sejahtera. Sebagai sarana untuk memperbaiki keadaan dan mengubah pola pikir, dakwah menjadi alat yang sangat efektif dalam menghadapi tantangan zaman baik di tingkat lokal maupun global.