Kritik Haji Iksan Mahmudi: Media Abal-Abal Merusak Citra Pers
7 Januari 2025 13:59Diperbarui: 7 Januari 2025 13:591120
Probolinggo - Di Museum Probolinggo, Selasa (7/1), Haji Iksan Mahmudi, wartawan kawakan yang memulai kariernya di Surabaya Pos sejak 1991, kini di Ngopibareng.id, memandang serius fenomena "wartawan bodrek" dan "grandong." Istilah ini kerap dipakai untuk menyebut segelintir orang yang mengaku wartawan, tetapi berperilaku di luar kaidah jurnalistik. Dalam sesi bincang santai namun sarat makna, Haji Iksan mengurai asal-usul fenomena itu, dampaknya bagi masyarakat, hingga solusi yang bisa ditawarkan.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.