Jujur saja saya sedih ketika membaca berita mengenai pembakaran kamp eks Gafatar di sejumlah media. Bukan karena saya mendukung gerakan tersebut, namun sebagai manusia biasa yang masih mempunyai hati nurani saya tidak bisa membayangkan andai saja yang diperlakukan seperti itu adalah saya atau mungkin keluarga saya.
KEMBALI KE ARTIKEL