Keyakinan akan balasan kebaikan di akhirat  tak dapat bersua secara fisik oleh pelakunya. Boleh jadi pikiran ini muncul sebab ketidaksabaran manusia untuk segera beroleh balasan tersebut. Apa daya yang menentukan kapan akhirat datang, bukanlah pelaku sedekah tersebut. Keyakinan, perenungan rasio yang dibimbing oleh wahyu dan teladan pembimbing [Nabi] menjadikan seseorang menggerakkan diri untuk mengikuti kebaikan kebaikan. Jika kebaikan kebaikan itu dilakukan secara bersamaan [kompak], akan merubah keadaan menjadi peradaban.