Pagi itu, bel sekolah dari potongan besi yang dipukul berdentang nyaring, menandai dimulainya jam pertama. Madrasah di ujung utara kota kecil di Jawa Tengah ini nampak memiliki bangunan yang terlihat kokoh namun kaku, seolah terjebak dalam waktu yang telah lama berlalu. Begitu memasuki area madrasah, kesan pertama yang muncul adalah suasana yang gersang dan terbatas. Lahan yang tidak dihiasi dengan tanaman hijau atau ruang terbuka yang bisa menjadi tempat bagi siswa untuk bermain, atau sekedar bersantai. Tanah yang tertutup paving blok tampak kering dan membiaskan fatamorgana.
KEMBALI KE ARTIKEL