Menyemai upaya tanpa lelah, lewat tangan-tangan menengadah
Entah berapa lama berdiri di sana, di sudut-sudut jalan penantian
Mengiba pada yang punya kuasa, memasrahkan seluruh hari bermandi peluh demi beberapa keping logam recehan
Mereka tak pernah mengenal tempat pulang bernama rumah
Malam-malam dinginnya diserahkan begitu saja pada ubin-ubin basah
Dan kanak-kanak itu menggelayut dipelukan sang ayah, terpulaskan oleh lelah
Pada mereka, tiada lagi sebarang pinta terpatri, melainkan pinta pada sang Maha, kiranya sudi membukakan gerbang marhamah.
Kiranya kelak esok, mata membuka tanpa rasa gelisah.
_ Risalah Alhiee