Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Penaku

2 Juli 2024   23:53 Diperbarui: 3 Juli 2024   00:06 12 1

Di ujung penaku

Tersimpuh rasa

Bersenandung

Dalam irama lagu nan syahdu

Jemari tangan selalu menggores

Bait demi bait puisiku

Tertorehkan

Ku tuliskan


Laillahaillah …

Tiada Tuhan selain Allah


Ku bermunajad padamu

Selayang pandang

Kertas kosong tergoreskan

Dengan Khandamku

Yang teraut miring

Membentuk persegi baru


Sesaat ku pandang

Torehan tinta dikertas kosong putihku

Sudahkah pantas

Sudahkah elok

Sudahkah layak

Rasa ini semakin bergejolak

Sambil kupandang

Qolam ilahi

Yang saat ini menghiasi dinding kamarku

Sangatlah bersahaja

berbaur dengan

Sunyinya malam

Lalu kulanjutkan kembali

Mengolah rasa yang berkejolak ini


Tak mampu ku bendung

Tak mampu ku hentikan

Tak mampu ku menolaknya

Biarkanlah

Dalam sepi nan sunyi ini

Ku digaris depan

Menyuarakan

Menyebarkan

Sandi Agama

Dalam dogma

Keindahan penaku. 


 Berantaksekarjati, 18-01-2022 M

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun