24 Desember 2020 14:14Diperbarui: 24 Desember 2020 14:191349
Kini aku telah menyatu dengan deru napasmu untuk menghapus segala cerita tentang si burung finix yang kan kembali lahir dari sudut kegelapan.
Dari balik jeruji besi ini akan kubakar satu demi satu lumbung-lumbung dusta yang kian melebarkan sayapnya. Lihatlah kedua tangan ini dimana api telah bertahta dan membakar habis nurani.
Dengarlah desiran angin selatan itu, tidakkah kau cium amis darah dan tulang belulang berserakan telah membuat dada ini semakin sesak saja.
 Aku muak dengan semua ini, kemanapun aku berlari amis darah ini tetap saja tak pergi dari penciumanku.
Mari kita akhiri kisah ini, kisah tentang kesatria kegelapan dan seekor burung finix yang rela menjadi tumbal demi menambal baju jirah sang kesatria agar ia bisa kembali berperang dan menjadi seorang pemimpin sejati, meski ia tak punya negara dan istana dan juga singgasana.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.