Akhir-akhir ini, di tengah-tengah terjadinya carut-marut politik yang ditandai dengan adanya perang propaganda melalui media sosial, dimana isu tentang berita hoax menghipnotis masyarakat Indonesia, bahkan menambah citra negatif sosial media. Seiring dengan adanya dinamika perkembangan
InformationCommunication andTechnology (ICT), maka saat ini setiap individu dengan mudah menyampaikan aspirasi politiknya, bahkan sosial media dijadikan sebagai sarana propaganda politik demi merealisasikan perjuangan politik bagi mereka yang berkepentingan. Seperti apa yang terjadi di Papua saat ini, beberapa tokoh politik anti RI di Papua dan Kelompok Separatis Papua (KSP) mulai agresif menyuarakan aspirasinya agar memperoleh dukungan penuh baik dari dalam negeri maupun fora internasinal agar opsi referendum mereka direstui oleh PBB.
KEMBALI KE ARTIKEL