Korean Wave, ketika hampir semua teman bahkan ibuku sendiri "terjerumus" ke dalamnya, aku dengan teguh enggan sama sekali menyentuhnya. Iya, aku yang berusia sembilan tahun itu terbilang anti dengan segala macam
korea-koreaan. Dipaksa menonton
music video? Sudah pasti, Kokobop - EXO mp4 hasil
download temanku itulah saksi bisu nya. Dipaksa menonton K-drama? Mamaku sudah khatam The Heirs dua puluh episode, dan tidak bosan menyeretku untuk turut serta. Tapi apakah hatiku luluh? Tentu tidak! Dalam pikiranku, untuk apa menonton drama berjam-jam itu sedangkan materi di sekolah pun belum tuntas aku pelajari. Untuk apa mengikuti perjalanan suatu group band sedangkan buku-buku di mejaku masih sebagian yang tersentuh. Namun, bak kerakal yang tujuh hari tujuh malam terkena tempias hujan, pendirianku luluh juga. Itu adalah hari ketika aku (tanpa sengaja, walau keterusan) menonton K-drama yang ditayangkan oleh salah satu stasiun tv swasta Indonesia. Drama itu bercerita tentang kehidupan dari empat keluarga kaya yang tinggal di kompleks mewah bernama Sky Castle. Itulah K-drama yang berhasil menjerumuskanku ke pusaran Korean Wave. Cerita yang dibawakan benar-benar berhasil menarik perhatianku. Mulai dari intrik materialistis, ambisi meraih pendidikan bergengsi, tindakan menghalalkan segala cara, memaksakan kehendak, penggunaan metode manipulatif---dan realitas kelam lainnya yang terlalu banyak untuk disebutkan satu per satu.Â
KEMBALI KE ARTIKEL