Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Syahid

12 November 2013   00:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:17 71 0
وَلَا تَقُولُوا لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَٰكِنْ لَا تَشْعُرُونَ

Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya. (2:154)

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ

Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.(3:169)

MATI SYAHID adalah memiliki kedudukan yg sangat mulia, shg bahkan penghuni surga sekali pun ingin dikembalikan ke dunia demi meraih syahadah.

Namun syahid tdk diperoleh dg mudah, banyak sahabat yg pergi berperang bersama Nabi tp kembali utk mati di tempat tidur. Sedang mereka yg mati dlm perang pun tdk otomatis Syahid. Ada beberapa syarat utk mati syahid diantaranya:

1. Niat yg ikhlas semata-mata krn Allah, bukan utk balas dendam krn merasa dizalimi, mencari popularitas, mencari pampasan perang, pamer keberanian, tdk membunuh diri krn penderitaan akibat luka dst.
2. Peperangan hanya dibenarkan dlm kerangka membela diri (defensif) bukan ofensif. Nabi-nabi yg terlibat perang tidak banyak, kalau pun ada yg terpaksa berperang maka itu setelah diizinkan Allah, setelah sebelumnya mereka dizalimi, disiksa dan diboikot serta diancam utk dibunuh bahkan sudah ada yg dibunuh --sbgmn yg dialami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya di Mekkah-- dan akhirnya terpaksa hijrah dan terusir dari kampung halamannya. Namun dmk, walau nabi sudah hijrah tp nabi diperintahkan utk bersabar sampai datangnya perintah Allah yaitu izin jihad. Bahkan nabi sempat menandatangani perjanjian damai Hudaibiyah yg banyak merugikan pihak Nabi.
3. Taat etika perang sbgmn tuntunan Allah dan contoh Rasulnya misalnya tdk membunuh mereka yg menyatakan salam (menyerah atau menyatakan keislaman), tdk membunuh non kombatan (anak2, perempuan dan orang tua), tdk menyerang mereka yg mengasingkan diri, tidak menyiksa musuh, tdk merusak jasad mereka (mencincang, menguliti, memotong anggota badannya), tdk menelanjangi mereka. Tidak merusak pepohonan dan membunuh binatang ternak. Dan memperlakukan tawanan dg baik: memberi makan dan perlakuan yg manusiawi.
4. Mengupayakan korban sesedikit mungkin dan mempersingkat perang dg mengupayakan perang tanding atau menyerang langsung ke pemimpinnya.
5. Menghormati bulan haram dgn mengajak genjatan senjata dan mengupayakan perundingan. Jika masih juga diperangi maka diizinkan utk bela diri.
6. Mengupayakan perdamaian dan bersegera menyambut upaya damai yg tulus dari pihak lawan dan tentu saja tidak menolak upaya perdamaian dari pihak ketiga. Tanpa kehilangan kewaspadaan akan kemungkinan tipu daya.

Islam bukan agama perang dan kekerasan. Islam pada dirinya adalah agama cinta, agama rasional dialogis, agama yg menjunjung tinggi moralitas dan etika: adil dan ihsan (membalas keburukan dan kebaikan) serta hanif (lurus, murni dan cenderung kpd kebenaran) dan toleran (samhah, tasamuh).

Penyimpangan terjadi dalam sejarah Islam dan oleh sebagian mereka yg mengaku muslim krn kebodohan dan kemunafikan. Sampai hari ini kita melihat ada orang dan kelompok yg mengaku Muslim dg membawa bendera Islam tapi menyebarkan teror, kebohongan, fitnah, permusuhan dan kebencian di antara anak manusia. INI ADALAH SEBURUK-BURUK KEJAHATAN. MEREKA ADALAH BUDAK-BUDAK SETAN YANG TERKUTUK

Sejumlah besar Nabi dan penerusnya (para imam dan ulama) terbunuh oleh musuh2 kemanusiaan dengan mengatasnamakan agama. Sebagaimana sejarah dan Qur'an ungkapkan.

Islam adalah agama Rahmatan lil'alamin, Perwujudan Kasih sayang Allah atas semesta alam.

Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad wa alihi wa sallim.

AAAA
Bekasi 11-11-14

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun