Terhitung 3 tahun sudah seluruh negara di dunia menghadapi pandemi yang disebabkan oleh virus yang berasal dari Wuhan, China yaitu COVID-19. Virus tersebut telah menghilangkan banyak nyawa dengan jumlah yang sangat besar setiap harinya sehingga tiap-tiap negara harus melakukan kerja ekstra demi menghambat penyebarannya. Pandemi tersebut memberikan banyak dampak dari berbagai aspek seperti kesehatan, ekonomi, politik, dll. Kemerosotan ekonomi dialami banyak negara karena adanya pandemi menghambat aktivitas perekonomian secara signifikan. Bagaimana tidak? Semenjak pandemi, banyak negara yang harus menerapkan lockdown sehingga mau tidak mau mereka harus menutup peluang-peluang ekonomi yang salah satunya berasal dari sektor pariwisata sedangkan masih banyak negara yang menggantungkan keuntungan perekonomiannya melalui sektor pariwisata, salah satunya yaitu Indonesia. Pandemi juga mewajibkan banyak negara menerapkan aturan social distancing dengan tujuan mengurangi keramaian sehingga dapat mengurangi penyebaran COVID-19 yang pada akhirnya membunuh usaha-usaha kecil yang dimiliki rakyat untuk menunjang kehidupan sehari-hari mereka. Adanya pandemi juga mengakibatkan banyak masyarakat kehilangan pekerjaan mereka yang biasanya disebabkan oleh kebangkrutan yang dialami perusahaan tempat mereka bekerja. Dampak perekonomian yang dialami selama masa pandemi tidak hanya dirasakan oleh negara, hampir seluruh kalangan merasakan dampaknya, kemiskinan dan pengangguran semakin merajalela dimana-mana. Lantas, apa yang dapat dilakukan pemerintah untuk mengurangi dampak-dampak yang terjadi terlebih lagi dari aspek ekonomi?
KEMBALI KE ARTIKEL