Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Pembekalan kegiatan pengabdian masyarakat STPM St. Ursula Ende

15 Mei 2023   23:05 Diperbarui: 15 Mei 2023   23:09 276 3
Sekolah tinggi pembangunan masyarakat (STPM) St. Ursula merupakan lembaga pendidikan yang berdiri di bawah naungan Ordo St. Ursula Ende. lembaga pendidikan ini memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan masyarakat dengan misi utamanya menciptakan kader-kader pembangunan masyarakat yang profesional. Dalam mewujudkan misi tersebut lembaga pendidikan STPM St. Ursula Ende, menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema umum; "pengawasan partisipatif menjelang pemilu 2024, pemberdayaan masyarakat dan edukasi  pencegahan virus ASF". Untuk menyukseskan kegiatan tersebut,  STPM St. Ursula mengadakan kegiatan pembekalan kepada peserta ABDIMAS yang bertujuan untuk mempersiapkan para peserta ABDIMAS baik secara teori maupun praktik sehingga dapat menjadi pedoman untuk terjun di tengah masyarakat.Hari ini, Senin 15 Mei 2023 adalah hari pertama STPM St. Ursula Ende melakukan kegiatan pembekalan kepada para peserta ABDIMAS. Kegiatan tersebut dilaksanakan di aula SMPK dan aula kampus STPM St. Ursula Ende, dihadiri oleh semua mahasiswa STPM St. Ursula, program studi ilmu pemerintahan dan ilmu sosiatri. Kegiatan pembekalan akan berlangsung selama satu minggu yang mana setiap harinya terdapat tiga materi yang berbeda dan dimulai pada pukul 08.00 wita sampai pada sore hari. Semua mahasiswa diwajibkan untuk menghadiri kegiatan pembekalan ini.
Kegiatan pembekalan hari petama dimulai pukul 08.00 - 10.30 wita, tentang analisis dan pemetaan sosial yang dibawakan oleh Bapak Paskalis X. Hurint, S.Fil., M.A selaku dosen STPM St. Ursula Ende dan  difasilitasi oleh Inosensius F. Jawa yang merupakan mahasiswa STPM program studi ilmu sosiatri semester VI. Dalam pemaparan materinya, Bapak Paskalis menjelaskan bahwasanya analisis merupakan usaha memahami masalah- masalah yang dihadapi masyarakat dengan cara mencari tahu sebab-sebab yang muncul dari persoalan itu. dan pemetaan sosial merupakan kegiatan pendataan baik pendataan penduduk, bidang ekonomi, kehidupan sosial politik, budaya, pendidikan dan lain-lain, dan hasil pemetaan tersebut akan memberi informasi berupa data statistik. Harapannya peserta ABDIMAS dapat mengimplementasikan konsep-konsep, metode, pendekatan-pendekatan dan teknik yang diberikan dalam pembekalan ini.
Selanjutnya materi kedua dimulai pukul 11.00 -- 13.00 wita, tentang pengorganisasian  dan penguatan kapasitas oleh Bapak Raymundus L.R. Raki S. Fil. M.A. Beliau menegaskan kepada para peserta ABDIMAS bahwasanya tantangan atau ancaman dan kegagalan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat adalah yang pertama; masalah pencapaian target atau tidak tercapainya kesejahteraan hidup. Kedua; para pemimpin yang minim strategi. Ketiga; munculnya faktor-faktor lain seperti human eror atau ego, kemalasan dan konflik. Keempat; lemahnya daya dukung sumber daya manusia dan infrastruktur. Untuk mengatasi persoalan tersebut perlu adanya program penguatan kapasitas kelembagaan dan penguatan pengorganisasian masyarakat. Penguatan kapasitas merupakan proses pembangunan manusia dengan menggali  berbagai potensi material (skill). Tujuan pengorganisasian dan penguatan kapasitas kelembagaan yaitu : agar segala sesuatu yang direncanakan dalam pembangunan dapat berjalan secara efektif dan efisien atau tepat waktu dan tepat guna sehingga terciptanya kesejahteraan masyarakat baik di aspek ekonomi, sosial, budaya dan politik.
Pukul 15.00 dilanjutkan dengan materi terakhir penguatan kapasitas pengawas pemilu oleh Bapak Dr. Natsir B. Koten, M.Pd selaku ketua badan pengawas pemilu Kabupaten Ende. Bawaslu sendiri merupakan lembaga penyelenggaraan pemilu yang bertugas untuk mengawasi tahapan penyelenggaraan pemilu di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dimana tugas dan tanggung jawab Bawaslu adalah Pencegahan, Pengawasan, Penindakan dan memutus sengketa pemilu. Mengingat akan dilaksanakan pesta rakyat atau pemilu 2024, maka diharapkan partisipasi mahasiswa dalam hal ini dapat menjadi mata dan telinga bawaslu. Melalui kegiatan ABDIMAS ini, mahasiswa diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat agar benar-benar memilih pemimpin yang sesuai dengan hati nurani, sesuai dengan visi dan misi serta tidak mudah terpengaruh oleh pihak mana pun.  Bapak Natsir juga mengingatkan para mahasiswa bahwa dalam kehidupan masyarakat yang dibutuhkan adalah orang hebat bukan orang pintar. "bukan kepintaran yang membesarkan namamu, melainkan karakter" dan dalam kegiatan pengabdian masyarakat jangan memperlihatkan mahasiswanya, tetapi perlihatkan kesederhanaannya.
Pada akhir kegiatan Bapak Natsir menyampaikan dua penegasan, yang pertama; gunakan hak pilih sebaik mungkin, satu suaramu menentukan kehidupanmu lima tahun ke depan. Kedua; pilihlah pemimpin yang sederhana dan merakyat.


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun