Lucunya mereka para wakil rakyat yang kita amanati untuk menjadi ‘dalang’ perubahan Indonesia. Mereka bak kacang lupa kulit, gagah berani menjadi pagar terdepan untuk memiskinkan rakyat. Mereka lupa darimana asal mereka sebelum duduk santai menikmati kopi di kursi hangat penuh ria di gedung mewah hasil keringat rakyat. Mereka seolah menari di atas keringat rakyat yang masih menuntut janji saat orasi. Aduhai, kita lelah mencari nafkah dan membayar pajak, tapi kau, wakilku, enaknya kalian memuntahkan itu untuk menggelonggong dompetmu, wahai wakilku.
KEMBALI KE ARTIKEL