21 Tahun di tanah perantau, adalah sebuah ziarah peradaban. Ziarah yang merajut hidup penuh makna. Suka duka, adalah hal biasa. Senyum tawa dan canda, hiasan rutin yang dalam ziarah perantauan ini. Ziarah yang bermakna bagiku ialah bertemu jodoh. Memutuskan untuk menikah. Mempunyai anak. Dan selama 21 tahun mudik ke kampung halaman pun menjadi aktivitas rutin.
KEMBALI KE ARTIKEL