Akal budi menjadi salah satu tema yang terungkap dalam diskusi Jürgen Habermas dan Joseph Ratzinger pada tanggal 28 Januari 2004, yang diadakan oleh Institut “Katolische Akademie” Bayern di München. Dalam pandangannya mengenai diskursus rasio dan wahyu, Habermas mengungkapkan bahwa “akal budi yang merefleksikan basis terdalamnya menemukan dasarnya pada sesuatu yang lain, yang kekuasaannya harus diakui, apabila dia tidak hendak kehilangan orientasi rasionalnya pada jalan buntu pengangkatan diri (Selbstemächtigung) yang angkuh”[1] Pada sisi lain Habermas juga menyatakan bahwa yang menguat dalam masyarakat zaman ini adalah kecenderungan privatisme warga negara melalui hilangnya peran bersama warga dalam pembentukan pendapat dan kehendak bersama secara demokratis dalam menggapai keputusan yang mana dapat dialihkan pada tingkat supranasional.
KEMBALI KE ARTIKEL