politik adalah barang bersih,
yang dipentaskan di panggung dagelan,
dilakonkan kaki-kaki penuh kebusukan,
dimainkan dengan skenario kepalsuan,
mengatasnamakan rakyat dan Tuhan,
demi kelanggengan kuasa dan kepentingan,
pesanku padamu pagi itu,
Siang itu aku masih bersamamu,
menikmati keagungan Monas,
memorabilia orde lama,
kini jadi ciri khas ibu kota,
kau ceritakan ku akan sejarahnya,
ku jawab dengan fakta-faktanya,
Indonesia pernah tak bangga akan monumennya,