Berpacaran pada dekade belakangan ini menjadi tren di  kalangan pemuda. Pacar didefinisikan sebagai kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan berhubungan berdasarkan cinta dan menyukai satu sama lain. Pacar dapat dianggap sebagai individu yang unik dalam hubungan sosial tetapi tidak memiliki ikatan keluarga.  Keluarga inti terdiri dari orang tua dan saudara sedarah.  Saat ini, pacaran menjadi sumber banyak penelitian dan tema dari banyak buku dan tayangan layar kaca, seperti sinetron dan iklan. Jika seorang remaja tidak memiliki pacar, mereka dianggap tidak modern dan aneh. Dalam kehidupan pemuda dan remaja, pacaran telah menjadi nilai baru. Namun, fenomena berpacaran, yang sebenarnya dilarang oleh Islam, masih menjadi budaya baru di masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari pasangan, dapat terjadi salah pengertian atau hal-hal lain yang dapat menyebabkan pertengkaran dan bahkan konflik kekerasan. Ketika seseorang berpacaran, kekerasan dapat disebabkan oleh nilai-nilai paternalistik khususnya di Indonesia atau penyalahgunaan oleh pasangannya untuk mendominasi pasangan lainnya, di mana biasanya pihak perempuan yang mendapat kekerasan.
KEMBALI KE ARTIKEL