Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Trotoar Rusak di Kawasan Bisnis

2 Agustus 2011   05:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:10 159 0
Suatu hari berjalan-jalan di sekitar kawasan kuningan barat, dan ternyata uupppsss, kakiku kesandung, menyebalkan sekali, sepatu dan celanaku jadi kotor gara-gara pondasi trotoar yang saya injak jatuh hahaha, jadi bahan ketawaan objek sekitar deh. ironis juga kenapa ya trotoar yang di depannya lembaga pemerintah tidak diurus dengan baik, malah dibiarkan begitu saja dibandingkan lajur di sebelahnya gedung swasta megah tetapi trotoarnya gak ada yang "bolong-bolong". [caption id="attachment_256" align="alignnone" width="300" caption="Trotoar di depan bada nuklir nasional"][/caption] Akhirnya saya biarkan saja objek-objek yang melihat dan menertawakan saya, dan saya lanjut berjalan menuju halte bus transjakarta, belum beberapa meter dari kejatuhan pondasi trotoar, kesialan menimpaku kembali, mungkin karena tidak hati-hati tali sepatuku tersangkut pipa-pipa telepon yang belum tertutup sempurna (dalam hati sabar, mudah-mudahan tuhan memberikan ampunan tukang bangunan yang membuat ini :-D ) Sekali lagi sepatuku menjadi korban ketidakadilan pembangunan, saya lihat kesamping gedung dengan desain yang lumayan artistik di tutupi pagar beton menjulang tinggi, saya menyebutnya gedung egois karena modelnya tertutup seperti ini pagar beton tersebut tertulis nama si empunya gedung ini. Saya berjalan kembali menuju jembatan penyebrangan dan lagi-lagi sepatuku kotor dan alas sepatuku robek gara-gara banyak batu dan tanah, ya mau bagaimana lagi, saya harus menahan sabar dan harus merelakan sepatu yang robek Jakarta, jakarta engkau dipuja dan dibenci, dipuja karena kekuatan ekonomimu dan dibenci karena orang-orangnya yang egois (termasuk gedung). Bagimana kamu bisa menampung 10 juta orang setiap harinya jika pembangunan infrastruktur pun seakan-akan tidak diperhatikan, bagaimana nasib aku sebagai pejalan kaki yang tidak dihiraukan oleh aparat-aparat negara, bahkan dalam strata sosial aku berada di nomor terbelakang, dan mendapatkan prioritas terakhir. Seharusnya aparat-aparat itu memprioritaskan manusia bukan private vehicle, manusia secara hakiki sebagai pejalan kaki, manusia butuh tempat berjalan yang nyaman, aman, dan bersih. tetapi tidak dengan yang saya temui tadi, trotoar didiamkan (mungkin bertahun-tahun) tanpa ada renovasi. sudah begitu transportasi publik tidak nyaman, ya sudah angkatan kerja setiap tahun pasti akan membeli sebuah sepeda motor atau mobil, begitu seterusnya jika pemerintah tidak melakukan pembenahan infrastruktur secara cepat, tepat dan kena sasaran. Salam pejalan kaki

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun