Selain itu, memastikan anak mau membawa dan memakan bekal juga membutuhkan pendekatan yang kreatif dan penuh perhatian. Tidak semua anak antusias membawa bekal ke sekolah, seringkali karena mereka bosan dengan menu yang ituitu saja atau merasa tidak tertarik dengan penyajian makanannya. Dalam hal ini, orangtua perlu memahami alasan di balik keengganan anak dan mencari cara untuk membuat bekal menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
 Tips Menyiapkan Bekal yang Sehat dan Aman
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu orangtua menyiapkan bekal sehat dan aman untuk anak:
1. Perhatikan Suhu Makanan
  Makanan yang dibawa untuk bekal, terutama yang mengandung sayuran, harus segera dikonsumsi maksimal dalam waktu dua jam setelah matang. Suhu makanan yang berada di antara 5 hingga 60 derajat Celsius merupakan zona kritis di mana bakteri dan jamur dapat tumbuh dengan cepat. Untuk menjaga keamanan makanan, sebaiknya bekal diberikan dalam kondisi panas atau mendekati waktu makan anak.
  Pastikan anak langsung menyantap bekalnya sebelum melewati waktu tersebut. Jika memungkinkan, gunakan wadah khusus yang dapat menjaga suhu makanan tetap hangat atau dingin sesuai jenis makanannya.
2. Pilih Wadah yang Aman
  Wadah makanan memainkan peran penting dalam menjaga kualitas bekal. Pilihlah wadah plastik yang bersertifikasi BPAfree agar aman digunakan, terutama untuk makanan panas. Hindari penggunaan styrofoam atau kertas nasi yang dilapisi plastik, karena bahan tersebut dapat mencemari makanan dengan zat berbahaya. Sebagai alternatif, tempat makan berbahan stainless steel atau kaca dapat menjadi pilihan yang lebih aman.
  Dr. Tan Shot Yen, seorang ahli gizi masyarakat, menekankan bahwa penggunaan kantong plastik bening, seperti kantong gula, sangat tidak disarankan karena berpotensi mencampurkan mikroplastik ke dalam makanan.
3. Tambahkan Buah-buahan
  Buahbuahan merupakan pilihan bekal yang praktis dan sehat. Selain kaya akan serat dan vitamin, beberapa jenis buah seperti pisang dan jeruk lebih tahan lama dan tidak mudah basi. Menyertakan buah sebagai bagian dari bekal anak tidak hanya menambah nilai gizi, tetapi juga memberikan variasi yang menyenangkan dalam menu bekal.
4. Pilih Menu yang Tidak Mudah Basi
  Memilih menu bekal yang tahan lama adalah langkah penting untuk menghindari risiko makanan basi. Beberapa pilihan lauk seperti telur pindang atau bakso buatan sendiri dapat menjadi alternatif yang lebih tahan lama dibandingkan makanan yang digoreng kering. Orangtua juga dapat bereksplorasi dengan menu lainnya seperti sup atau tumis sayuran yang sehat.
 Tips Membuat Anak Mau Membawa Bekal ke Sekolah
Untuk memastikan anak mau membawa dan memakan bekalnya, orangtua dapat mencoba beberapa strategi berikut:
1. Libatkan Anak dalam Memilih Menu
  Memberikan kesempatan pada anak untuk memilih menu bekalnya dapat membuat mereka merasa lebih termotivasi. Ajak anak berdiskusi mengenai makanan apa yang mereka sukai, dan sesuaikan dengan kebutuhan gizi mereka. Dengan melibatkan anak dalam proses ini, mereka akan lebih antusias membawa bekal ke sekolah.
2. Jelaskan Manfaat Membawa Bekal
  Anak perlu memahami pentingnya membawa bekal ke sekolah. Jelaskan bahwa bekal dari rumah lebih sehat, bergizi, dan aman dibandingkan membeli makanan di luar. Selain itu, membawa bekal juga mengajarkan anak untuk berhemat dan menghindari jajan sembarangan.
3. Buat Bekal yang Variatif dan Menarik
  Kebosanan seringkali menjadi alasan anak enggan membawa bekal. Untuk mengatasi hal ini, cobalah menyajikan makanan dengan variasi menu yang menarik, seperti roti gandum dengan selai buah, sandwich dengan keju dan sayuran, atau nasi dengan lauk dan sayur yang disusun dalam bentuk lucu. Kreativitas dalam penyajian dapat meningkatkan minat anak terhadap bekal mereka.
4. Gunakan Kotak Makan yang Menarik
  Pilihlah kotak makan dengan desain yang menarik, seperti karakter kartun favorit anak. Wadah yang lucu dan penuh warna dapat menambah semangat anak untuk membawa bekal ke sekolah.
5. Sesuaikan Porsi Bekal dengan Kebutuhan Anak
  Pastikan porsi bekal sesuai dengan usia dan aktivitas anak. Bekal yang terlalu banyak dapat membuat anak merasa malas untuk memakannya, sementara porsi yang terlalu sedikit mungkin tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan energi mereka di sekolah.
Membawa bekal ke sekolah adalah kebiasaan baik yang dapat membantu anak memenuhi kebutuhan gizi harian mereka. Dengan memperhatikan tips di atas, orangtua dapat memastikan bahwa bekal yang disiapkan aman, sehat, dan menarik bagi anak. Selain itu, komunikasi yang baik antara orangtua dan anak mengenai manfaat membawa bekal akan membantu membangun kebiasaan ini menjadi bagian dari rutinitas seharihari mereka. Dengan bekal yang sehat dan menarik, anak tidak hanya mendapatkan energi yang cukup untuk belajar dan bermain, tetapi juga belajar pentingnya pola makan yang baik sejak dini.
Membiasakan anak untuk membawa bekal ke sekolah adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan asupan gizi mereka terpenuhi. Bekal yang disiapkan di rumah memungkinkan orangtua untuk mengontrol kualitas dan kandungan nutrisi makanan yang dikonsumsi anak, yang tentunya sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. Namun, jika tidak disiapkan dengan benar, bekal dapat menimbulkan risiko kesehatan, seperti makanan yang basi atau terkontaminasi. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memperhatikan beberapa hal saat menyiapkan bekal anak agar tetap aman dan sehat dikonsumsi.
Selain itu, memastikan anak mau membawa dan memakan bekal juga membutuhkan pendekatan yang kreatif dan penuh perhatian. Tidak semua anak antusias membawa bekal ke sekolah, seringkali karena mereka bosan dengan menu yang ituitu saja atau merasa tidak tertarik dengan penyajian makanannya. Dalam hal ini, orangtua perlu memahami alasan di balik keengganan anak dan mencari cara untuk membuat bekal menjadi lebih menarik dan menyenangkan.