Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ruang Kelas

Membangkitkan UMKM Purbalingga: Edukasi dan Komunitas Sebagai Katalis Pertumbuhan

23 Juni 2024   14:33 Diperbarui: 23 Juni 2024   15:21 709 1
Indonesia memiliki lebih dari 65 juta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Meski jumlahnya banyak, pertumbuhan UMKM tersebut seringkali tidak sejalan dengan harapan. Statistik menunjukkan bahwa rata-rata bisnis dalam kurun waktu tiga tahun, 80% diantaranya mengalami kegagalan. Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun jumlah UMKM besar, keberlanjutan dan kesuksesan jangka panjang masih menjadi tantangan utama. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan sebuah katalisator atau wadah yang dapat mengakomodasi kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh UMKM. Sebuah komunitas yang mampu menjawab seluruh permasalahan UMKM, mulai dari pembentukan komunitas itu sendiri, edukasi mendalam tentang bisnis, inkubasi bisnis, hingga kemitraan dengan profesional. Andy Wijaya, pencetus ide ini, menyatakan bahwa hal ini sangat mungkin dilakukan karena belum adanya inisiatif serupa di berbagai daerah di Indonesia, terutama di kota kecil dan pedesaan. Menurut Andy, program edukasi yang mereka ciptakan menawarkan solusi yang inovatif untuk meningkatkan keberlangsungan dan pertumbuhan UMKM di Indonesia. Tantangan utama yang dihadapi oleh UMKM adalah kurangnya akses terhadap pengetahuan dan sumber daya yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan. Program edukasi ini berbasis pada konsep komunitas lokal, di mana para pebisnis UMKM dapat saling berbagi pengalaman, pengetahuan, dan sumber daya dengan sesama anggota komunitas. Interaksi langsung antara praktisi yang memiliki keahlian dan pengalaman beragam dengan para pebisnis UMKM difasilitasi, sehingga mereka dapat belajar langsung dari para ahli dalam berbagai aspek bisnis. Ini adalah pendekatan yang komprehensif dan inklusif yang diharapkan dapat memberikan dampak signifikan pada pertumbuhan dan keberlanjutan UMKM. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun