Pandangan bahwa matematika tidak akan ditanyakan di akhirat adalah keliru. Setiap ilmu yang kita pelajari, termasuk matematika, akan dimintakan pertanggungjawaban di hadapan Allah. Dalam konteks ibadah, pemahaman matematika sangat penting, terutama dalam menghitung zakat dan warisan. Hal ini sejalan dengan hadis yang menyatakan bahwa setiap hamba akan ditanya tentang umur, jasad, ilmu, dan harta.Matematika bukan hanya sekadar angka dan rumus; ia berfungsi sebagai alat untuk mempermudah pelaksanaan ibadah dan memenuhi kewajiban syariah. Misalnya, dalam perhitungan zakat dan warisan, pengetahuan matematika menjadi krusial agar pelaksanaan ibadah tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dengan demikian, belajar matematika merupakan bagian dari usaha untuk meningkatkan kualitas ibadah kita.Setiap aspek ilmu pengetahuan yang kita pelajari di dunia ini, termasuk matematika, memiliki relevansi dalam kehidupan akhirat kita. Oleh karena itu, mempelajari matematika dengan niat baik dapat menjadi bentuk ibadah dan menambah bekal untuk kehidupan di dunia dan akhirat
KEMBALI KE ARTIKEL