Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Saksi Jabaliya

29 November 2013   03:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:33 35 0
Langit membiru. Arak awan tiada tampak melukiskan dirinya pada kanvas yang teramat luas. Angin menggulung debu menyiulkan desis kesepian. Bercak darah masih membekas di antara tumpukan mayat. Dari kejauhan menggema suara lelaki tertawa terbahak-bahak membelah kesunyian lorong kota.

“Hahaha” Letnan Yaniv Avitan tertawa keras, “di mana, di mana kalian bersembunyi, hah?” teriaknya pongah sambil sesekali menghisap rokok.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun